Selasa, 26 Juli 2011

Sayangkah Ibu Kepadaku ?


oleh: Abu Ahmad
“Hu … hu … hu… Ibu tidak sayang lagi kepadaku …..” Hana menangis tersedu-sedu. Hana merasa kesal karena digoda bibi Salma. Saat itu ia sedang asyik bermain sendiri. Karena kesalnya digoda bibi Salma, Hana menghamburkan dan membanting beberapa mainan. Lebih dari itu Hana berkata kasar kepada bibi Salma. Akhirnya Hana kena marah ibunya, Bu Maryam.
       Mendengar ucapan Hana yang merasa tak disayang karena dimarahi, Bu Maryam terdiam beberapa saat. Lalu beliau mendekati Hana, memeluknya dan berkata lembut, “Ibu memarahimu karena sangat sayang kepadamu”. Menurutmu, siapakah yang benar, Bu Maryam atau Hana?

Renungan Singkat tentang Kasih Sayang

  1. Mengapa Hana mengatakan dirinya tak lagi disayang oleh ibunya? Pernahkah kamu merasakan hal yang sama ketika kamu dimarahi (atau dinasihati) orang tuamu?
  2. Menurut kamu bagaimanakah akibatnya jika orang tua tidak pernah mendisiplin, menasihati atau memarahi anak-anaknya?
  3. Bagaimanakah anak-anak dapat belajar atau mengetahui apa saja hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan mereka?

“Hana sayang …… Menurutmu apakah boleh kita membanting, menghamburkan dan merusak barang milik kita sendiri?” Bu Maryam bertanya kepada Hana denngan hati-hati. Hana terdiam, tidak langsung menjawab. Dia melihat ke lantai. Di sana terlihat mainannya berantakan. Beberapa mainan malah rusak karena dibanting. Dia tahu mainan-mainan itu harus dikumpulkan dan dirapikan kembali. Siapa yang harus merapikan mainan yang berantakan itu?
Tiba-tiba Ibu memutus lamunan Hana.
“Hana, jika kau jadi seorang bibi, apakah akan kau biarkan keponakanmu berkata kasar kepadamu?”
       Hana terdiam mendengar pertanyaan ibunya. Sungguh, biasanya dia bermain gembira bersama Bibi Salma.Ah, dia tahu. Berkata kasar adalah sebuah kesalahan. Dan menghamburkan mainan asalah kesalahan yang lain  lagi.
Hana menghampiri Ibu. Lalu dengan mantap dipeluknya pinggang Ibu sambil berkata, “Maafkan Hana, Bu”.
Wajah Bu Maryam berseri melihat tindakan Hana. Lalu putri cantik itu dicium dan dipeluknya lebih erat.
“Ibu memaafkanmu sayang. Mintalah maaf kepada Bibimu!”
Tanpa membuang waktu, Hana menghadap Bi Salma.
“Maafkan Hana, Bi”. Wajah Bi Salma berseri. “Ah, Bibi memaafkanmu, Hana. Bibi juga minta maaf lho, menggodamu sampai kau marah. Yok, kita rapikan kembali mainanmu ….”
Akhirnya Hana, Bi Salma dan Bu Maryam merapikan mainan Hana bersama-sama. Ketiganya berwajah cerah ceria.

Renungan Singkat tentang Allah dan Kamu

  1. Bagaimanakah wajah Bu Maryam dan Bi Salma ketika melihat Hana meminta maaf? Mengapa?
  2. Menurutmu, apakah Allah juga senang jika kita menyesali perbuataan-perbuatan salah yang kita lakukan? Mengapa?
  3. Apakah Allah menyukai perbuatan benar yang kita lakukan? Apakah Allah berduka jika kita melakukan perbuatan salah?
  4. Bagaimana cara kita mengetahui perbuatan yang benar dan yang salah?

Bacaan

Al-Qur’an surat 31: 19; 17: 23 – 25.

Nukilan Al-Qur’an

“Tuhanmu memerintahkan, supaya janganlah kamu sembah kecuali Dia dan berbuat baiklah kepada Ibu-Bapakmu .. . . dan janganlah pula engkau menghardik/membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang mulia (lemah-lembut).”
QS 17: 23

Doa

“Ya Allah, ya Tuhan kami ….. Kasihanilah kedua orang tuaku, sebagaimana keduanya  telah mengasuhku ketika aku masih kecil … Ampunilah kesalahan mereka, ya Allah. Amiin.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar