“Orang-orang sombong akan dikumpulkan pada hari kiamat dalam bentuk
debu yang diinjak-injak oleh manusia”. HR At-Tirmidzi.
Ibn Qayyim berkata:
“Hindari menggunakan tiga kata, tempat tiga kata itu menunjukkan
kesombongan; yaitu ana (aku), li (kepunyaanku) dan indi
(padaku, milikku).
Kata ana (aku) dipergunakan oleh syaithan (setan) ketika ia
berkata: Aku lebih baik daripadanya, Engkau ciptakan aku
dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah”. QS Shad, 38: 76.
Kata li (kepunyaanku) dipergunakan oleh Fir’aun ketika ia berkata:
“Hai kaumku, bukankah kerajaan Mesir ini kepunyaanku dan (bukankah)
sungai-sungai ini mengalir di bawahku”. QS Az-Zukhruf, 43: 51.
Sedang kata ‘indi (padaku,milikku) dipergunakan oleh Qarun ketika ia
berkata: “Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu karena ilmu yang ada
padaku”.QS al-Qashash, 28: 78.
Sebaik-baiknya kata ‘indi (padaku) adalah ketika kita
berkata: ‘indi dzunuubun katsiirotun – Aku memiliki banyak dosa !
Dan sebaik-baik penggunaan kata li adalah ketika kita berkata: Lii
taqshiirun wa isaa-atun – aku mempunyai banyak kekurangan dan
kesalahan.
***
Dengan sikap tawadhu, orang lain akan jatuh hati kepada kita. Dengan
sikap ini pula kita dapat membawa mereka mengikuti dakwah Islam yang kita
serukan. Maka bawalah sikap (tawadhu) ini: kapan pun dan kemana pun.
*dari : “ Al Qur’an Berjalan”.
*****
IJAN – It’s Just a Note: 01.03
|
Minggu, 13 Maret 2016
Sombong
GBHN: Garis-garis Besar Haluan Nurani
Inilah 20 sifat ‘Ibadurrahman - hamba-hamba Ar-Rahman- QS
al-Furqan, 25: 61--77:
1.
Suka mengambil pelajaran.
2.
Suka bersyukur.
3.
Berjalan di atas bumi dengan rendah hati.
4.
Membalas ucapan orang jahil dengan sikap
damai/salam.
5.
Rajin ibadat kepada Allah, qiyamul-lail.
6.
Memohon dihindarkan dari sengsara – azab
Jahanam.
7.
Sederhana/moderat dalam belanja, tidak boros dan
tidak kikir.
8.
Tulus beribadah kepada Allah, tidak syirik.
9.
Menghormati hak hidup orang lain, tidak membunuh
kecuali dengan alasan yang hak.
10.
Senantiasa menjaga kehormatan diri – tidak
berzina.
11.
Bertaubat dengan benar.
12.
Beriman yang diiringi dengan kebajikan/amal
shalih.
13.
Tidak membuat kesaksian palsu.
14.
Jika bertemu hal-hal tidak berguna, mereka
menghindar dengan menjaga kehormatan diri/ harga diri.
15.
Lembut hati dan mudah diajar (teachable); jika
diingatkan akan ajaran-ajaran Tuhan tidak bersikap masa bodoh, seolah tuli dan
buta.
16.
Mempunyai tanggung jawab keluarga yng tinggi:
tumbuh dan bergerak maju bersama pasangan.
17.
Mendidik dan memberi teladan kepada anak-anak
mereka.
18.
Mempunyai tanggung jawab sosial, dengan
keinginan yang kuat, yang dinyatakan dalam doa kepada Allah, untuk dapat
melakukan sesuatu yang bersifat kepemimpinan, yakni sikap hidup dengan
memperhatikan kepentingan orang banyak.
19.
Berdakwah kepada sesama untuk bertaqwa kepada
Allah.
20.
Bersabar dalam menjalani semua tahapan itu: muroqabah,
muhasabah, mujahadah, taubah dan dakwah.
Dapat kita lihat sifat-sifat itu memenuhi (dan meliputi)
semua aspek kehidupan manusia : Aspek fisikal,finansial, moral, mental, sosial,
intelektual, spiritual.
***
IJAN – It’s
Just a Note: 01.02
Nasihat Dzikrul Maut
Pada saat engkau mati, janganlah
kau bersedih. Jangan perdulikan jasadmu yang sudah mulai layu, karena kaum
muslimin akan mengurus jasadmu.
Mereka akan melucuti pakaianmu,
memandikanmu dan mengkafanimu lalu membawamu ke tempatmu yang baru, kuburan.
Akan ada banyak orang yang
mengantarkan jenazahmu bahkan mereka akan meninggalkan pekerjaannya untuk
ikut menguburkanmu.
Barang-barangmu akan dikemas;
kunci kuncimu, kitab, koper, sepatu dan pakaianmu. Jika keluargamu setuju
barang-barang itu akan disedekahkan agar bermanfaat untukmu.
Yakinlah; dunia dan alam semesta
tidak akan bersedih dengan kepergianmu.
Ekonomi akan tetap berlangsung
seperti biasa!
Posisi pekerjaanmu akan diisi
orang lain.
Hartamu menjadi harta halal bagi
ahli warismu. (Justru kamulah yang akan dihisab dan hartamu akan
diperhitungkan!)
Orang yang mengenalmu sekilas akan
mengatakan: kasihan.
Kawan-kawanmu akan bersedih
beberapa jam atau beberapa hari lalu mereka kembali seperti sediakala dan
tertawa-tawa!
Di rumah ada kesedihan yang
mendalam! Keluargamu akan bersedih seminggu dua minggu, sebulan dua bulan,
dan mungkin hingga setahun.
Selanjutnya mereka meletakkanmu
dalam arsip kenangan!
Demikianlah "Kisahmu telah
berakhir di tengah-tengah manusia". Dan kisahmu yang sesungguhnya baru
dimulai: Negeri Akhirat!
Telah musnah kemuliaan, harta,
kesehatan, dan sanak keluarga. Telah engkau tinggalkan rumah, istana dan pasangan
tercinta. Kini hidup yang sesungguhnya telah dimulai.
Pertanyaannya adalah:
Apa persiapanmu untuk kuburmu dan
Akhiratmu??
Hakikat ini memerlukan perenungan.
Usahakan dengan sungguh-sungguh:
Menjalankan kewajiban-kewajiban,
hal-hal yang disunnahkan, sedekah rahasia, merahasiakan amal shalih, shalat
malam, dan amal sholeh lainnya....
Semoga saja engkau selamat....
Andai engkau mengingatkan manusia
dengan tulisan ini insyaAllah pengaruhnya akan engkau temui dalam timbangan
kebaikanmu pada hari Kiamat.
"Berilah peringatan, karena
peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang mukmin."
***
Nasihat Syekh Ali Thanthawi
***
IJAN – It’s Just a Note: 01.01
|
Langganan:
Postingan (Atom)