Rabu, 27 Juli 2011

Pakaianku


oleh: Abu Ahmad

Suatu hari Afifah berjalan-jalan bersama ibunya, Bu Masyitoh. Mereka ingin membeli pakaian seragam untuk Afifah. Wah, asyik sekali. Begitu banyak hal yang dapat dilihat.
Karena ingin membeli pakaian, Afifah banyak memperhatikan soal pakaian. Di perjalanan ia lahap memandang ragam baju yang dikenakan orang. Di pasar swalayan ia pun melihat macam-macam pakaian yang dipamerkan.
“Wah, banyak sekali macam pakaian orang yang kulihat sore ini. Ada yang memakai baju kerja, baju santai, baju olah raga, baju seragam sekolah, baju pesta …” Afifah asyik bicara sendiri dalam hati.

Renungan Singkat tentang Pakaian

  1. Tahukah kamu jenis pakaian yang belum disebut Afifah?
  2. Masing-masing pakaian pantas dipakai pada keadaan yang sesuai. Menurutmu, pantaskah orang bekerja di kantor  memakai baju tidur atau pakaian renang? Mengapa tidak?
  3. Apakah guna pakaian, menurutmu?

“Bu … Bu …. Sebetulnya darimana sih kita mendapatkan pakaian?” Afifah tiba-tiba bertanya kepada ibunya. Namun, Bu Masyitoh malah membalikkan pertanyaan Afifah.
“Lho, menurutmu darimana kita mendapatkan pakaian?”
“Kita membelinya dari toko, Bu!”
“Ya. Lalu darimana took itu mendapatkan pakaian?”
“Tentu saja took mendapatkan pakaian dari pembuatnya, Bu. Yaitu pabrik-pabrik pakaian atau penjahit pakaian.”
“He … he … he …. Pintar anak ibu. Lalu darimana pembuat pakaian itu mendapatkan bahan pakaian?”
Mendengar pertanyaan ibu yang terakhir itu, Afifah tampak berfikir sebentar sebelum menjawab lantang.
“Dari alam, Bu.”
“Betul, Afifah. Bahan –bahan pakaian itu didaoat dari alam. Ada bahan pakaian yang terbuat dari tanaman kapas, ada yang berasal dari bulu-bulu domba, yaitu wol. Dan ada pula bahan pakaian yang berasal dari serat sintetis (buatan), semacam nylon atau rayon.. Namun, jangan lupa Afifah, semua itu ada yang  menyediakan jua adanya. Ia adalah Allah, Tuhan kita.”
“Allahlah yang menumbuhkan kapas, menyediakan rumput bagi domda dan mengembang-biakkan domba itu sendiri. Allah juga yang menyediakan bahan-bahan di alam ini untuk membuat serat sintetis.”
“Jadi, kalau begitu Allah juga dong Bu yang menyediakan pakaian buat kita, karena Beliaulah yang menyediakan bahan bakunya.”
“Benar, Afifah. Allah juga yang memberikan pakaian buat kita. Kita patut berterima kasih kepada Allah.”
Afifah terlihat mengangguk-angguk. Dalam hati ia berujar, “Aku bersyukur kepada Allah atas segala pemberian pakaian buatku.”

Renungan Singkat tentang Allah dan Kamu

  1. Allah menyediakan bahan pakaian bagi setiap manusia. Manusialah yang harus mengubah bahan-bahan pakaiaan tersebut menjadi pakaian yang siap pakai. Bagaimana caranya?
  2. Maukah kamu berterima kasih kepda orang tuamu atas pakaian-pakaian yang disediakan mereka bagimu?
  3. Pernahkah kamu bersyukur atau berterima kasih kepada Allah atas karunia pakaian?
  4. Tahukah kamu apa pakaian yang paling baik?

Bacaan

Al-Qur-an surat 7: 26

Nukilan Al-Qur’an

“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa, itulah pakaian yang paling baik. Yang demikian itu adalah  sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah; mudah-mudahan mereka selalu ingat.” QS Al-A’raf, 7: 26

Doa

“Segala puji bagi Allah Yang Mahakasih atas karunia-Nya berupa pakaian yang kumilliki. Semoga Engkau berkenan mengampuni segala kesalahan kami. Amiin.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar