Minggu, 13 Maret 2016

Nasihat Dzikrul Maut



Pada saat engkau mati, janganlah kau bersedih. Jangan perdulikan jasadmu yang sudah mulai layu, karena kaum muslimin akan mengurus jasadmu.

Mereka akan melucuti pakaianmu, memandikanmu dan mengkafanimu lalu membawamu ke tempatmu yang baru, kuburan.
Akan ada banyak orang yang mengantarkan jenazahmu bahkan mereka akan meninggalkan pekerjaannya untuk ikut menguburkanmu.

Barang-barangmu akan dikemas; kunci kuncimu, kitab, koper, sepatu dan pakaianmu. Jika keluargamu setuju barang-barang itu akan disedekahkan agar bermanfaat untukmu.

Yakinlah; dunia dan alam semesta tidak akan bersedih dengan kepergianmu.
Ekonomi akan tetap berlangsung seperti biasa! 
Posisi pekerjaanmu akan diisi orang lain.
Hartamu menjadi harta halal bagi ahli warismu. (Justru kamulah yang akan dihisab dan hartamu akan diperhitungkan!)

Orang yang mengenalmu sekilas akan mengatakan: kasihan.
Kawan-kawanmu akan bersedih beberapa jam atau beberapa hari lalu mereka kembali seperti sediakala dan tertawa-tawa!

Di rumah ada kesedihan yang mendalam! Keluargamu akan bersedih seminggu dua minggu, sebulan dua bulan, dan mungkin hingga setahun.
Selanjutnya mereka meletakkanmu dalam arsip kenangan!
Demikianlah "Kisahmu telah berakhir di tengah-tengah manusia". Dan kisahmu yang sesungguhnya baru dimulai: Negeri Akhirat!

Telah musnah kemuliaan, harta, kesehatan, dan sanak keluarga. Telah engkau tinggalkan rumah, istana dan pasangan tercinta. Kini hidup yang sesungguhnya telah dimulai.

Pertanyaannya adalah:
Apa persiapanmu untuk kuburmu dan Akhiratmu??

Hakikat ini memerlukan perenungan.
Usahakan dengan sungguh-sungguh:
Menjalankan kewajiban-kewajiban, hal-hal yang disunnahkan, sedekah rahasia, merahasiakan amal shalih, shalat malam, dan amal sholeh lainnya....
Semoga saja engkau selamat....

Andai engkau mengingatkan manusia dengan tulisan ini insyaAllah pengaruhnya akan engkau temui dalam timbangan kebaikanmu pada hari Kiamat.

"Berilah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang mukmin."

***
Nasihat  Syekh Ali Thanthawi

***
IJAN – It’s Just a Note: 01.01

Tidak ada komentar:

Posting Komentar